Suatu hari, disebuah kota di Purwokerto. Diriku sedang mencari sebuah pekerjaan atau bebeberapa pekerjaan. Ditanganku, sebuah berkas dan sertifikat serta foto yang paling keren yang aku miliki. Foto itu adalah foto satu-satunya dan aku hanya bisa mengabdrakan fotoku dua lembar saja.
Selain karena uangku kempes dihabiskan untuk perjalanan pulang pergi selama beberapa hari ini, mencari sebuah kantor atau pabrik untuk aku masuki hanya untuk menanyakan apakah ada lowongan untuk aku bekerja.
Kakiku mulai pegal-pegal dan keringatku sudah mulai mengalir deras. Terik matahari membakar kulitku. Begitu panas, hingga aku berusaha untuk menjauhi sinar matahari yang membakar diriku. Akupun terus melaju menepaki jalan-jalan aspal yang terlihat terbakar. Panasnya memantul ke wajahku. "aku harus tahan dengan keadaan ini" kataku.
Sambil mengusap keringat di dahiku, aku terus berjalan dan mendekati sebuah gedung bertulis kan "Radar Banyumas". Ukupan memasuki gedung. Sungguh kaki ini tak kuat untuk berjalan beberapa langkah lagi, perut terus menderu-deru, kerongkongan terus kering dan beberapa kali harus menelan ludah. "Ini adalah perjuangan", kataku dalam hati. Aku pun masuk melalui pintu kaca yang bertulis kan "dorong". Sekali lagi aku mengerahkan tenagaku yang tinggal sedikit itu untuk mendorong pintu hanya untuk masuk dan menanyakan apakah ada lowongan sebagai wartawan atau tidak.
Dari pintu masuk itu aku melihat para staf sedang sibuk mengetik dan menulis. Dengan wajah dan senyum yang lembut menyapa-ku . " Permisi mas , ada yang bisa saya bantu ?" katanya sambil mempersilakan aku untuk duduk dan memberikan aku segelas air putih.
"kelihatannya mas sangat letih sekali.Silakan diminum airnya, mungkin as kehausan. Tapi di sini tidak ada makanan" katanya. "Terima kasih " kataku. "begini mba saya mau tanya apakah disini masih memerlukan reporter " kataku sambil menahan rasa laparku.
"ada mas, kami sudah menempelkan pengumuman itu satu minggu kemarin, dan kami masih menampung orang-orang yang bekerja menjadi reporter kami" katanya. "aku mau daftar mba ini surat lamarannya, maaf mba dokumen-nya kucel dan basah, tadi kena keringat sedikit" kataku. tiba-tiba.....(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar