Gie force

Kita adalah seorang abri yang membela diri kita dari segala bentuk ancaman terhadap diri kita. Jika kita mau menyadari dan memahami diri kita kita akan tahu bahwa kita memiliki senjata yang sangat dahsyat, Kiota memiliki sebuah kota yang harus dilindungi oleh diri kitasendiri. Dan jika kita benarr-benar megenal diri kita kita akan mengenal tuha. Karena kita diciptakan bukan dari sebuah sel atau sebuah jaringan atau sebuah makshluk didalam diri kita. kitya memuiliki relasi yang cukup banyak dengan diri kita. mata telinga dan sell-sel l;aian yang berada di wilayah tubuh kita harus saling mednukung dan menyuport agar diri kita buisa seimbang. Satu saja sel yang tidak berfumgsi maka akan terkena pada bagian tubuh lain. Kita adalah abri bagi diri kita.

Rabu, 02 Juni 2010

CERITA NYATA SANG SUPER PAPA


Ketika Sayap Patah
Giatno
Di sudut rumah Sakit Margono, seorang bapak sedang sibuk membereskan tremos berisi air panas. Namanya Khoril, seorang bapak asal Purbalingga ini sedang menuangkan air kedalan sebuah baskom yang nantinya akan digunakan untuk mengompres istrinya yang sedanag tergeletak di dalam kamar Cempaka Rumah Sakit. Sesekali dia melongok tremos sambil mengecek apakah masih ada air atau tidak di dalam tremosnya.
Kemudian dia merogohkan tangannya ke dalam saku belakang ” lima ribu sepuluh ribu, ” katanya lirih. “Uangnya tidak cukup untuk berada di rumah sakit selama satu minggu dengan uang sepuluh ribu” katanya dalam hati.
Dia pun kemudian duduk dan berpikir sambil mengusap kepala. Kemudian dia bangkit “ Aku harus terlihat gembira di depan istriku “ katanya dalam hati. Kemudian dengan membawa tremos dia masuk ke dalam ruangan yang cukup luas.
Disana dia melihat beberapa tempat tidur yang berisikan pasien yang menggunkan kartu Jamkesmas. Dari pintu masuk dia mendapati seorang pasien yang kecelakaan karena terpeleset dari sungai. Kepalanya mengalami luka cukup parah. Dia merasa sakit di kepala bagian belakang dua minggu setelah kejadian. Dan dia masuk rumah sakit hampir bersamaan dengan istrinya karena tumor ganas. Dia mengalami luka pada bagian kepala dan akan dioperasi pada hari jumat depan.
Sebelah kanan pasien tersebut seorang ibu malang yang harus ditabrak seorang laki-laki tak dikenal. Dia terpelanting dan menukik sehingga kaca matanya mengenai matanya. Kaca matanya hancur berkeping-keping. Dia mengalami luka memar pada matanya dan luka lecet pada tangan dan kaki. Kemudian langsung dibaawa keruamh sakit RSMS.
Di sebelahnya lagi seorang kakek yang terjatuh dari pohon kelapa. Dari ketinggian 10 meter. Posisi jatuh pada saat itu berdiri dan akhirnya ditolong oleh kedua temannya yang sama seprofesi sebagai tukang nderes. Akhirnya, dia dibawa ke rumah sakit. Dia merasa beruntung karena kepala desanya menjenguk dengan membawa oleh-oleh. Katanya dia adalah contoh kepala desa yang bagus dan patut dicontoh.
Dan yang satunya lagi di arah depannya seorang laki-laki penuh bengakak. Dia mengalami kecelakaan saat berada di pertigaan yang akan berbelok ke terminal baru. Karena ingin menyalip bus tiba-tiba dari arah selatan melaju sebuah motor dengan kecepatan tinggi akhirnya motor itu menghantam dia bersama ketiga anaknya. Dua bocah tidak apa-apa namun satu anak mengalami luka parah pada pupu dan tangan. Sedangkan dia harus mengalami luka sekujur tubuhnya. Dan yang bertabrakan dari arah selatan mengalami patah tulang dan sekujur tubauh luka.
Setelah menerawang Khoiril mendekati istrinya yang sedang memandanginya. “ mas istirahat dulu” kata istrinya merasa iba kepada suaminya yang seharian harus merawatnya. Mengambilkan makananm, mengambil minuman dan mencucikan pakaian dan menyekanya tiap pagi dan sore.
“Sudah tiakj apa-apa” katanya.
“Mas aku bisa sembuh ga ya mas” katanya penuh kepasrahan
”Ga usah mikirin itu, yang penting berdoa. Kita cuma bia berausaha”.
“mas kalo aku ga bisa jalan gimana” kata istrinya penuh harap sambil meneteskan airmata.
“Tenanglah dek..ini cobaan” kata suaminya menenangkan istrinya sambil memeluk suaminya.
“Sekarang yang penting ade makan, ikuti apa yang disuruh pak dokter” kata suaminya.
“Ya mas”. Katanya penuh dengan rasa sayang.
“Sekarang waktunya kamu diseka” kata suaminya.
Khoiril pun langsung mendekati istrinya dan mengambil air panas yang tadi sudah disediakan dari depan. Perlahan istrinya dituntun untuk meletakan tubuhnya di dadanya dan dipangku.
Perlahan suaminya mengambil sebuah handuk dan ia celupkan ke dalam baskom tersebut dan memerasnya. Kemudian diusapkan handuk itu ke tangannya dengan lembut. Istrinya memperhatikan tangan yang disekanya.
”Mas jika aku sembuh nanti, aku akan melakukan semacam ini tiap malam walau engkau tak menyuruhku” kata istrinya dalam hati. Kemdian suaminya mengambil tangan kiri istrnya yang kiri dan mengusapkan lagi dengan air panas.
”Mas aku akan terus setia kepadamu” kata istrinya dalam hati lagi. Setelah itu. Suaminya menuntun istrinya tertidur dan mengambil kakinya kemudian desekalah kaki istrinya.
Suamniya menghanduki istrinya. Kemudian mengumpulkan pakaian kotor dan mengganti salinan pakaian istrinya.
Siti jariyah adalah istri khoiril yang terkena tumor ganas. Dia memiliki dua orang anak. Yang masih kecil. Satu berumur 6 tahun dan yang kedua berumur 8 bulan.saat anak kedua lahir dia menemukan benjolan pada bagian punggug dan terasa gatal. Karena terasa mengganggu maka siti terus menggaruknya sehingga terjadi infeksi maka dia dan suaminya memeriksakan diri ke puskesmas. Pada saat pemeriksaaan di sanalah dia disarankan oleh bidannya untuk dioperasi
“Mba silakan operasi saja, ini daging tumbuh” .kata bidan
ini dapat dihilangkan ko” kata bidannya.”berapa biayanya bu” kata Siti
.”siapkan saja tiga ratus ribu untuk biaya operasi” kata bidanyya.
“ udah lah mas ga usah, itu uang banyak bgi kita, dapat uang dari mana mas, lagian juga tidak terlalu mengganggu, mas” kata istrinya membujuk suaminya.
” Tapi dek,,, nanti malah jadi penyakit kalo tidak ditangani segera” kata suaminya menegaskan.”tapi cari dimana” kat istrinya.
“ de itu tugas saya, sepiluh rumah saya cat bisa untuk operasi” kata suaminya yang pekerjaanya sebagai tukang cat. Sejak istrinya hamil khoril yang biasa bekerja di Jakarta menjadi tukng cat haraus pulang untuk mengurusi istrnya yang hamil dan pekerjaanmengeat masih dilakukan didesanya. Jika ada orderan dia bisa dapat 30 sampai 50 ribu.tapi menunggu orang dicat itu tidak tiap hari jadi dia haraus mencari pekerjaan lain untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
“de.. mas sudah dapatkan uangny, ayo ad operasi biar tidak menjalar” kata suaminya.
“tapi mas…”
“ini untuk masa depanade… untuk kesehatan ade…tapi itu terserah ade…jika penyakit ini malah menjadi parah nantinya malah sulit disembuhkan “ yang penting kita percaya sma bidan dan perawat serta doketer”kata suamiya
“ yam as..”
“ bu bidan saya sudah menyiapkan uangnya.. kapan striku dapat dioperasi” kata suaminya. SItrinyapun memaluk tangan suamniya. Dan khoiril menenaghkannya dengan mengusap istrinya.
“ ooohhh,, iya mba Siti nunggu aj disini ntar suami saya yang mengoperasi ibu Siti”
Teima kasih bu.
“maaf ya mba suami saya masih ada pekerjaan “ kata bu bidan sambil menengok kea rah ruangan suaminya.
“ Datang besok saja ya bu siti….” Katanya
“ya udah…yum as” kata siti sambil menggandeng suaminya keluar ruangan.
Bu Bidan memandaginya.” Wah begitu bahadianya mereka” kata hati bu bidan

Keesokan harinya Ibu siti dan khoiril datang dengan membawa Antin anak pertamnay. Nak yang kedua dititipkan neneknya.Disana dia melihat bidan sudah menyiapkan tempat operasi yang akan dilakukan oleh suamionya.”suami ibu seorang okter “ Tanya Khoiril.
“ Bukan dia seorang perawat dtapi dia sudah pengalaman dengan hal ini” kata bu bidan meyakinkan kepada Khoril.Khoiril pun mersa lega.
Dengan rasa was-was suaminya mengantarkan istrinya masuk ketempat operasi. Operasipun dilakukan. Setelah berapa jam dilakukan istrinya pun keluar dan merasa cukup sehat. Kemudian menyerahkan uang yang ia dapat selam sepuluh hari usaha mengecat ruah warga. Tiga ratus ribu. Dengan berat hati ia serahkan . kepada bu bidan,. Uang segitu bisa untuk makan satu bulan. Tapi dia harus melepaskan uang itu.” Uang bisa dicari de… yang penting sehat” kata khoiril menenagkan istrinya.
Kemudian kegiatan kativitaspun bejalan sebagaimana biasa.
Setelah bebrapa bulan istrinya mengeluhkan adanya bejolan lagi pada bagian pinggang yang sudah dioperasi. Dan merasa tidak ada rasa. Akhirnya isatrinya dibawa kerumah sakait” dok tolong istr saya dok” mohon khoirikl ketika tiba dirumah sakit, setelah menemani istrinya dan menyuruh ibuny menungguninya. Dia mencari surat-suarat untuk dapatkan layanan jamkesmas. Setelah elalui berbagai prosedur akhirnya dia mendapatkannyya adalam dua hari. Khoiril dapat sedikit lega karena daia tidak membayar sedikitpun kepada rumah sakit. Paling hanya untuk transport pulang dan minuma serta makanan tambahan serta untuk menghidupi keluarga.
“de kita sudah tiga hari disini tapi belum ada perubahan atau operasi lagi untuk ade ya” ttanya suaminy
“iya ya mas , mas cape ya “jawab istrinya.
Suaminya hanya tersenyum dan mencubit pipinyadengan gemas.
Suara sepatu dari arah pintu melaju kedalam ruangan dan mendekati Siti, kemudaian suaminy menyingkir dari seorang yang berpakaian putih dengandikawal sbebrapa perempuan cantik dan satu orang laku-laki.
“ibu siti, ya” Tanya dokter
“iya pak dokter” jawab Siti
“saya ingin sampaikan pada bu siti dan pak khoiril bahwa ibu siti menderita tumor ganas, saya sarankan ibu siti untuk berobat ke rumah sakit di jogjakarta, disana akan ditangani dan perlengkapan juga lebih kompli, ibu besok bisa pulang” kata dokter.
Kemudian langsung brgegas keluar dikuti oleh bebrapa suster dan pergi ke pasien lain.
“mas bagaimana mas” Tanya istrinya
“ ya udah besok kita pulang dulu besok saya tanyakan ke sana berapa biayanya”
Jawab suaminya.
Kemudian khoiril mengambil panci an mulai menyeka istrinya . kepalanya dipangku dan tangan kanan diambil dan diseka denga lembut……
Keesokan harinya Siti dan khoiril sudah pulang dirumah.
Disana mendapati orang tuanya sedang menunggu didepan ruamah mendengar kabar baik dari siti dan saminya. Istrinya pun digendong kedalam rumah. Kemudian keduanyaber pelukan dan menangis.”mbok” ucap khoiril …’’ ya ndokk” kata mboknya” aku paham.. yang sabar”…
“aku kasihan sama mas khoiril” kata Siti..
“sudah lah ini cobaan.. keluarga kalian mendapatkan cobaan seperti ini.. yang sabar aja saya yakin suamimu taka an menyesal kamu seperti ini, kami selalu “ kata neneknya.

Setelah kejadian itu khoiril, banyak wrga yang datang menjenguk dan menanyakan kejadian sesungguhnya. Khoiilpun menceritakan kejadian darai pertama istriya merasa ada sesuatu di pinggangnya kemudaian bu bidan memberikan saran untuk dioperasi oleh suaminya yang hanya perawat dan sampai akhirnya tim dokter angkat tangan dengan penyakitnya karena perkengakapan kurang.
Kemudaian samapai dia haraus dirujuk ke jogjakarta.. namun untk biaya operasi daia harus mengumpulokan unag sebanyak 7 juta jadi dia taidak sanggup untuk membiayai sehingga daia mengurungkan niat untuk berobat. Uang tujuh juat berate dia haraus berpuasa untuk berapa bulan ityu berarti bunuh dia. Selain karena istri tidakj mau karena biaya mahal dapat uang dari mana.
Beberpa pengobatan alternative [pun dia lakoni namun maih tidak ada hasil sampai akhirnya.khoiril mengajukan nbantuan ke tingkat desa namun tidak ada respon ketingkat kecamatan tidak juga ada respon baru dituingkat kabupaten baru ada respon.
Pada saat bulan ini dia mendapatkan sebuah surat bahwa dia dapat dirawat di purwokerto
“ alhamdulillah de kamu bisa dirawat di rumah sakit terbesar di Purwokerto yang super kompli” kata suaminya dengan gemnbira sambil membopong anaknya.
Istrinya pun tersenyum gembira.” Mas jika aku sembuh” aku akan bahagiakn engkau lebih dari ini mas” katanya dalam hati
Khoirilpun mempersiapka yang nantinya akan dbawanya nanti..
“ ya tuhan berikanlah selalu senyum untuk mas khoiril” ucap istrinya dalam hatinya..
“ de yang dibawa apa lagi ya”ktanya suaminya sibuk mempersiapkan pakaian dan perabotan makanan.
“heee… jangan kebanyakan mas ntar ga muat kaamarnya”kata istrinya.
“ya de” jawabnya

Sampai akhirnya Siti jariyah sampai di Rumah sakit margono untuk perawatan tumor ganas. Dari hari pertama Siti mendapat banyak suntikan dan banyak obat. Khoiril sendiri yang terus mendampingi. Sedangkan anaknya dititpkan neneknya dipurbalingga.
“ de aku keluar dulu ya” kata suaminya
“yam as “
Khoiril keluar dengan membawa tremos . Pakainyan sudah lusuh. Matanya merah karena harus terjaga. Khoirill membantu dari makan sampai buang air.
Khorol keluar dari rauangan. Istrinya memandangi punggung suaminya” mas… jika aku sudah sembuh aku ingin digendong dengan punggung ma yang penuh kerja keras buat say” katanya dalam hati dan memandangi suaminya mengilang setelah berbelok.
Khoiril terus berjaalan melewati ruangan yang penuh dengan orang sakit terus berajalan . Sesekali merogoh uang sakunya. Dan sesekali terpikir oleh anaknya yang sedang diasuh neneknya. Apakh lagi nagis apa tidak. “ pasti seih sekali melihat keadaan ibunya” katanya di dalam hatinya.
Keudaian melanutakan perjalanan. Kemudian merogoh saku belakang dan tangansakunynga memgang tremos kemudian berhenti” limar ribu” katanya .” ini cukup untuk beli roti dan air…” katanya lagi.
Setelah membeli air dia kembali dan perfi je ruang istrinya. Steetelah meyuapi isytrinya. Kemudian meulai menyeka istrinya. Dia memangku istrinya diadadanya da emengabil tangankanannya kemudian mengusap tangan kanannya …..
Hari jumat waktunya di orang yang terpeleset dioperasi. Selama stu jam dia berada di ruang oerasi dan akhirnya kelauar pada pukul 1145.ari jam 9 45. tapi saying selama tiga jam dia tidak sadarkan diri dan petuagas sempat membangunkanya naun tidak bangun. Keluarga sempat khawatir namun pihak petugas bilang tidak apa-apa.
Melihat keadaa itu. Dia ingin sekali dioperasi tpi tidak ingin hasil seperi yang dialami saat dipuskesmas.
Sebuah spatu terdenar lebih keras dan diiringi oleh barisan perawat yang mengawalnya.seorang lelakai dengan berpakaian puth datag menghampiri Siti . Khoiril langsung menuingkir dan memberikan jarak kepada dokter. Dia seperti ingin megataakan sesuatu kepada siti an suaminya.
“ ibu siti ya”
“ibu akan dioperasi besok”kata doktr
“alhamdulillah” ucap syukur siti sambil memandang suaminya.”mas aku akan penuhi janjikua mas” katanya dalam hati.
Keduanya pun berpelukan. Dokterkemudian memriksa yang lain dan kemudaian keluar.
Keeseokan perutnya mulia lapar dan dia mengambil roti yang telah dibelingay.” Ini cukup untuk mengganjal perut” katanya
Sehari mkemudian operasi istruinya berhasil adan hasilnya belum diketahu. Setelah operasi dilakukan terntyatta tumor gnasa sudah menjalar ke kaki sehingga siti tidak bisa meggerakakan kakinya satupun . Ini sudah terbilang parah sekali sehingga memberikan keputusan kepada keluarga ini bahwa mreka sudah angkat tangan dan besok bisa dapat pulang.
Mendengar berita demikian Siti meneteskan airmata “mas, maafkan aku aku belum bisa membahagiakan kamu. As” katanya dalam hati
Keeseokan harinya Khoil memberseskan semua pakaian dan perabotan. Kemudian menyediakan skursi roda. Dengan perlahan-lahan khoiril mengangkat istrinya dari ranjang diletakan ke kursi roda. Dia memandang pasien yang sudah diopersi, pasien yang sedang tertidu dan pengunjung keluarga. Seperri membuat sebuah salam perpisahan kepada semua pasien dn pengunjung. Sebagian membeikan simpatik dan turut keprihatinanya dan sebgian menyalimi atas kepulangan.
Kini khoiiril rumah menjadi seorng ibu sekaligus seorng ayah yang megurusi segalanya.Seperi sebuah burung yang sayapnya patah
Suara tangisan bayi dari arah kamar istrinya terdengar.khoiril bergegas meninggalkan pakaian yan sedang dicucuinya disumur.dan langung cuci tangan untuk mengepok-ngepok anaknya yabnng baru bulan.”cup-cup” saying.tangannya masih bau abun.Istrinya memandangi suaminya yang kerepotan. Anaknya yang pertama menangis juga di depan rumah. Sambil menggendong anaknya dia mendekati anak pertamnya dan membawanya masuk rumah.” Ade disiniaja ya nungguin ade ya..”” ya pak” ucapnya lucu. Kemudian langsung mengambil tremos dan mengisinya ke dalam tremos. Kemudian mengambil tim-timan nasi dan mengangkatnya. Menyiapkan makanan anak-anaknya. Kemudian meneruskan mencucu dan mengeringkanya.
“Terima kasih mas atas segalanya “airmatanya mengalir.

Purwokerto 19 mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar